Follow Aras Atas on Facebook Contact Us Open!

Filsafat Sokrates : Lima Inti Pemikiran Filsafat Sokrates

Filsafat Sokrates

Aras Atas - Kali ini Mimin akan menyajikan cara pandang Filsafat dari seorang Filsuf yang menjadi cikal-bakal perkembangan ilmu pengetahuan (sains) yang kita kenal sampai kini. 

Filsafat Sokrates menitikberatkan pada pencarian kebenaran dan pemahaman lewat dialog serta pertanyaan kritis. Esensi ajarannya dapat diringkas dalam beberapa poin penting. 

Berikut 5 poin penting dari pemikiran falsafah Sokrates yang bisa di pelajari sebagai pengetahuan dan pengalaman. 

Metode Socratic

Sokrates terkenal dengan metode tanya jawabnya yang disebut "elenktik" atau metode Socratic. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk membantu orang-orang mengeksplorasi dan menguji keyakinan mereka, sehingga mereka dapat mengidentifikasi kekeliruan dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Metode ini bertujuan untuk mengungkap asumsi-asumsi yang tersembunyi dan menilai konsistensi argumen.

Pengetahuan Diri

Sokrates menekankan pentingnya pengetahuan diri. Ia percaya bahwa memahami diri sendiri adalah kunci untuk hidup yang baik dan bijaksana. Ketenaran frasa "Kenalilah dirimu sendiri" yang diukir di kuil Delphi, sering dikaitkan dengan ajaran Sokrates, mencerminkan pandangannya bahwa introspeksi dan refleksi pribadi adalah dasar bagi kebijaksanaan.

Pemikiran ini merefleksikan diri yang sejati, bahwa pentingnya mengenal diri adalah bagian dari kebijaksanaan filsafat (Sokrates). Mengenal diri berarti akan mengenal struktur alam semesta yang sekaligus menjadi realitas eksternal sebagai manusia. 

Kebajikan dan Kebaikan

Sokrates percaya bahwa kebajikan adalah satu-satunya kebaikan dan bahwa semua tindakan manusia pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kebaikan. Menurutnya, kebajikan bukan hanya sekedar perilaku moral, tetapi juga pengetahuan. Ia menganggap bahwa jika seseorang tahu apa yang benar, maka ia akan melakukan hal yang benar. Oleh karena itu, kebodohan adalah akar dari kejahatan.

Kritis terhadap Konvensi Sosial dan Moral

Sokrates sering kali menantang konvensi sosial dan norma-norma yang diterima, mendorong orang-orang untuk berpikir secara kritis tentang nilai-nilai dan tradisi yang mereka pegang. Dia merasa bahwa banyak keyakinan umum tidak diperiksa dengan cukup mendalam.

Sokrates sebagai insan sosial kerap sekali mengkritik realitas sosial di masanya. Nampaknya dari ceritanya Sokrates kerap menjadi lawan yang meresahkan bagi para kaum Konservatif pada masanya, khususnya para cendekiawan yang bernaung dibawah kekuasaan kerajaan (politik) 

Kesadaran akan Ketidaktahuan

Sokrates mengajarkan bahwa kesadaran akan ketidaktahuan adalah bentuk kebijaksanaan yang sesungguhnya. Ia terkenal dengan ungkapan "Aku hanya tahu bahwa aku tidak tahu apa-apa." Ini menandakan sikap kerendahan hati intelektual sertakan komitmen untuk terus mencari pengetahuan meskipun menyadari batasan pemahaman kita.

Sokrates tidak menulis karya apapun; ajaran dan filosofinya diketahui dari tulisan murid-muridnya, terutama Plato. Meskipun pendekatan dan pemikirannya sering dianggap radikal dan kontroversial pada zamannya, kontribusinya terhadap metode berpikir kritis dan filsafat moral masih memiliki pengaruh besar hingga kini.

Rate This Article

Thanks for reading: Filsafat Sokrates : Lima Inti Pemikiran Filsafat Sokrates, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //