Jika seseorang diibaratkan sebuah Jangka, jarum pada kaki jangka adalah unsur yang paling menentukan kesempurnaan ketika membuat sebuah lingkaran sesempurna mungkin. Meletakkan jarum itu diatas bidang kertas ‘kudu’ tepat dan pasti tertancap dengan benar serta kuat, jika tidak garis lingkar yang hendak dibentuk tidak sempat atau malah tidak jadi.
Persoalan umat manusia dewasa ini, kata Nurchalish Madjid (Cak Nur) “…sedang menghadapi persoalan yang harus di pecahkan”. (N. Madjid: 1995). Problem ini sudah terhendus oleh para pemikir tanah air kita, bahwa keadaan umat kita tidak begitu baik-baik saja seperti yang tampak dihadapan kita. Dengan nilai yang sama saya ingin mengatakan hal yang serupa dengan apa yang disampaikan oleh Cak Nur semenjak lebih dari dua decade yang lalu. Bahwa ada bara persoalan di dalam umat kita sampai saat ini yang belum terselesaikan dengan baik, kadang dalam kondisi tertentu semakin nampak menggurita.
Seharusnya kita sudah penuh kesadaran tetang terjadinya kemunduran dalam tubuh Islam akibat dari menurunnya kualitas umatnya.
Sudah cukup sejarah menjelaskan kemunduran Islam dari banyak aspek, dari sepeninggalan Rasul, umat sudah menampakkan ciri-ciri dari kemundurannya meski tetap teratasi oleh adanya sahabat-sahabat Nabi yang terjamin mutu saat itu. Namun seiring juga dengan wafatnya para sahabat-sahabat itu umat semagin mengalami dekadensi secara perlahan sampai ke masa kita sekarang.
Generasi kita harus mengakui adanya kemunduran dalam tubuh umat Islam. Orang-orang terdahulu selama berabad-abad telah mampu memasukan kemajuan sains dalam tubuh Islam, mereka memadukan unsur-unsur ini sebagai capain dan dampak dari keimanan mereka.
yang oleh generasi hari ini menilai sebagi prilaku sekuler yang artinya bukan urusan pokok ajaran Islam maka tidak dipandang perlu untuk dikejar prestasi kemajuannya. (pahami buku sains dan peradaban di dalam Islam/perbaiki redaksi semenarik mungkin tapi tidak mencela generasi baru).
Rate This Article
Thanks for reading: Membaca Islam, Sorry, my English is bad:)