Join our Grup FaceBook Contact Us Join Now!
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated


JAKARTA-Dalam acara Indonesia Lawyers Club yang membedah masalah aksi 4 November pekan lalu, terdapat pendapat dari berbagai pakar mulai sejarahwan Buya Syafii Maarif, ada juga Ulama-ulama besar seperti AA Gym, Pakar Hukum tatanegara serta da juga Jenderal Tito Karnavian.

Namun yang menarik dalam diskusi ini adalah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan sejumlah kekhawatirannya bahwa bangsa Indonesia akan mengalami kekacauan yang begitu besar bila tidak disadari oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia. Jederal gatot berpendapat juga paada Aksi 4 November Umat Islam telah memperlihatkan kesadaran itu. 

Terdapat beberapa hal yang membuat potensi Bangsa Indonesia terpecah belah antaranya, Mudahnya diadudomba serta sistem perundang-undangan yang rapuh, salah satunya undang-undang terorisme. Menurut Nurmantyo Nagara Indonesia adalah tempat yang paling aman bagi terorisme bila ditinjau dari Undang-undang terorismenya.

Tidak disampai disitu, Jenderal TNI ini menyampaikan juga bahwa Negara Indoensia adalah Negara yang mempunyai peluang menjadi negara yang maju dan akan mengunguli negera-negara besar lainya, seperi Cina, Inggris dan Amerika. Namun upaya Negara Indonesia menjadi negara besar dimasa mendatang sedang dipersulit oleh negara-negara yang tidak ingin negara Indonesia maju, ini bisa dilihat dari berbagai polemik yang terjadi dalam tubuh bangsa Indonesia. terlalu dalamnya ikut campur negara luar juga penyebab terhambatnya negara Indonesia akan maju, apalagi dalam urusan kedaulatan ekonomi dan politik.

Ada hal yang sangat menarik yang juga menjadi pusat perhatian dalam penyampaian Jenderal bahwa "Umat Islam Indonesia adalah benteng terakhir pertahanan Negara Kesatuan Repubik Indonesia". pernyataan ini sangat mendasar, bila ditinjau dari gerak sejarah, bahwa umat islam dengan sikap keagamaannya turut menjaga dan mengawal kemerdekaan Bangsa Indonesia. ucapan Jenderal ini telah disebar luaskan dalam media sosial.

Panglima TNI ini dinilai layak memimpin Negara kedepannya. Namun Panglima menanggapi dengan Bijak saat Karni Ilyas pembawa acara ILC menggoda dengan pertanyaan bahwa terlihat pantas menjadi Presiden, sedikit tersenyum Jenderal dengan bijak menjawab "saya lebih baik jadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebhineka tugal ika an dari pada saya jadi Presiden" (cokro)

Rate This Article

Thanks for reading: PANGLIMA MENDADAK TENAR MENYEBUT UMAT ISLAM BENTENG TERAKHIR BANGSA INDONESIA, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //